Thursday, December 5, 2019

Angel Has Fallen (2019)

Film ini bercerita tentang betapa kepercayaan  tak luntur meski dibumbui dengan intrik fitnah nan kejam. Seperti film sebelumnya, film ini masih dilatarbelakangi misi agen Mike Banning, anggota squad Secret Service dalam melindungi Presiden US. 

Adegan awal film, terlihat agen Banning sedang melakukan drilling berupa bertahan dari serbuan segerombolan tim penyerang. Latihan ini berlokasi di areal kontraktor militer yang bosnya adalah teman dekat agen Banning. Sesi latihan berakhir dengan "tertembaknya" agen Banning. Selanjutnya terlihat juga, kondisi fisik sang agen yang sudah mulai "sakit-sakitan" dan direkomendasikan agar istirahat oleh dokter.

Selanjutnya, film bercerita tentang prosesi pengawalan agen Banning di White House. Tersebutlah, pada saat Presiden US melakukan press conference, seorang jurnalis mempertanyakan mengenai rencana kontrak pelatihan militer dengan kontraktor swasta. Presiden Trumbull berang, merasa ada stafnya yang bocorin rahasia negara kepada media. Dia marah dan memutuskan mau rehat dan pergi memancing.

Nah, pada saat memancing ikan di danau yang hampir beku, agen Banning  dipromosikan sebagai Direktur Secret Service oleh Presiden Trumbull. Kondisi agen Banning yang kurang fit juga dilihat oleh sang Presiden, dan memerintahkan agar rehat sejenak.

Tak diduga, pada saat beranjak meninggalkannya pos pengawalannya, terlihat sejumlah benda berwarna hitam di angkasa, terbang menuju area pemancingan sang Presiden. Benda tersebut ternyata adalah drone yang berkemampuan sebagai senjata mematikan. 

Agen Banning panik. Demikian juga dengan tim pengawal presiden. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Drone-drone tersebut keburu menyerang dan meledakkan seluruh tim pengawal Presiden. Perahu yang ditumpangi Presiden juga tak luput dari serangan drone. Agen Banning berhasil menyelamatkan Presiden, meski harus menyelam di dinginnya air danau.

Pasca penyerangan oleh drone, Presiden Trumbull dan agen Banning dilarikan ke rumah sakit. Kondisi Presiden cukup parah dan mengalami koma. Sedangkan agen Banning menderita luka yang tak seberapa parah dibanding luka sang presiden.

Penyerangan kepada Presiden dan terbunuhnya seluruh rekan kerja agen Banning, menjadi risiko yang ditimpakan kesalahan kepadanya. Apalagi di lokasi kejadian, ditemukan sejumlah bukti fisik yang mengarah kepada keterlibatan agen Banning. Bahkan FBI menemukan ada uang  10 juta USD dalam rekening milik Banning di luar negeri.

Agen Banning pun didakwa bersalah oleh FBI. Dalam kondisi fisik yang masih lemah, Banning di bawa dari rumah sakit menuju tempat penahanan. Tetapi dalam perjalanan, mobil tahanan yang ditumpanginya beserta mobil pengawal, di serang oleh orang-orang bersenjata. Agen Banning pun "diculik" oleh orang tak dikenal ini.

Bukan Banning namanya jika hanya diam dan menyerah kepada nasib. Banning pun melakukan perlawanan, hingga mobil yang menculiknya menabrak pohon. Seluruh anggota tim penculikpun dibuatnya tewas. Alangkah kagetnya agen Banning yang mengenali salah seorang penculiknya adalah orang yang pernah latihan bersamanya di areal kontraktor militer milik sahabatnya.

Perburuan kepada Agen Banning pun gencar dilakukan. Tuduhannya adalah bersekongkol dengan Rusia untuk membunuh Presiden. Banning pun lari ketempat persembunyian ayahnya di hutan Virginia. Sang Ayah rupanya mantan Ranger dan veteran perang Vietnam.

Ternyata keberadaan Agen Banning berhasil diendus oleh perusahaan kontraktor militer swasta. Ditengah malam buta, sejumlah orang bersenjata menyerang tempat persembunyian Agen Banning dan ayahnya. Lagi-lagi ada kejutan yang sudah dipersiapkan oleh sang ayah berupa jebakan bom. Akhirnya seluruh tim penyerang berhasil dilumpuhkan oleh duo anak dan ayah ini.

Pasca penyerangan, Banning dan sang Ayah menuju kota. Misinya adalah membersihkan namanya dari fitnah. Sementara kondisi sang Presiden tersadar dari koma. Banning pun menuju rumah sakit tempat Presiden Trumbull dirawat. Usaha Banning menjumpai Presiden berbuah manis. Sang Presiden tetap percaya kepada kesetiaan Agen Banning.

Pejabat Presiden yaitu Wapres, ternyata otak dibalik semua skenario dibantu oleh sahabat Banning sang empunya perusahaan kontraktor militer. Perintah pun diberikan untuk membunuh Presiden US.

Agen Banning yang telah mendapatkan kepercayaan sang Presiden, kembali mengatur strategi. Usahanya untuk mengungsikan Presiden dari rumah sakit tak berjalan mulus. Serangan demi serangan datang dari tim kontraktor swasta, bahkan berhasil meledakkan sebagian gedung rumah sakit.

Istri dan anak Agen Banning pun ikut diincar oleh orang suruhan kontraktor militer. Berkat Ayahnya yang tiba-tiba muncul, istri dan anaknya pun terselamatkan.

Presiden Trumbull hanya berhasil diungsikan di gedung lain disekitar rumah sakit. Adu taktik dan strategi pun silih berganti antara Banning dan kelompok penyerang. Tetapi kepiawaian Agen Banning tidak diragukan lagi. Hingga akhirnya, seluruh kelompok penyerang berhasil dilumpuhkan, termasuk sahabatnya yang berkhianat.

Diakhir film, sang Presiden menolak pengunduran diri Agen Banning, dan tetap menunjuknya sebagai Direktur Secret Service yang baru. Nasib sang Wapres pun berakhir dengan tangan terborgol dan dibawa dengan mobil tahanan.

Bagi yang belum nonton dan penasaran, silahkan saksikan sendiri. Film ini cukup seru, apalagi dipadukan dengan pemanfaatan teknologi mutakhir seperti pesawat tanpa awak, dan IT yang super canggih. Selain itu kita bisa belajar betapa kepercayaan dan kesetiaan itu sangat mahal harganya. 


No comments:

Post a Comment