Tuesday, October 31, 2017

Bersyukur

Hari ini aku dapat pelajaran berharga. Yakni bersyukur. Ya, bersyukur atas rahmat yang telah Allah berikan padaku. Kepada keluarga, anak dan isteriku.

Tadi aku mencuci mobil di doorsmeer yang ada dikota. Sambil menunggu, aku berbincang dengan seorang pekerja pencuci mobil.

Upah mereka dibayar Rp.  12.000 permobil. Rata-rata, satu hari bisa mencuci 3 sampai 4 mobil. Artinya, sehari hanya bisa bawa pulang uang Rp. 36.000 hingga Rp. 48.000.

Ya Allah, di era serba mahal seperti sekarang ini, apa cukup uang segitu? Padahal dia harus bayar uang kontrak rumah dan menghidupi 2 anaknya.

Bulan Juni lalu, dia berhenti kerja dari salah satu perusahaan swasta. Diberhentikan lebih tepatnya. Gara-gara menerima "ucapan terimakasih" dari klien yang kelar urusan kreditnya. Tapi kemudian, cicilan kredit nunggak, dan hasil audit internal menemukan ada praktek yang tak diperbolehkan. Alhasil, kontraknya diakhiri.

Guna menyambung hidup, sebut saja namanya "gun" bekerja di tempat pencucian mobil ini. "Lumayan pak, daripada mengganggur di rumah. Bisa nambah-nambah uang belanja anak-istri, sambil menunggu peluang kerja yang lain".

Aku tertegun. Ya Allah, di atas langit ada langit. Di bawah langit ada bumi. Terimakasih ya Allah, karena hari ini aku diingatkan kembali untuk bersyukur atas nikmat dan karunia-Mu. Aku bersyukur masih diberikan kesempatan untuk menikmati rezeki yang diberikan.  Terimakasih ya Rabb.

Aku harus belajar dari "gun" si pencuci mobil. Rezeki Allah yang mengatur, sepanjang manusia mau berdoa dan berusaha. Tak masalah pekerjaan itu apa. Sepanjang halal dan tidak merugikan orang lain. Emang jika kita susah, orang lain yang akan peduli? Memangnya jika anak kita perlu susu, akan selalu datang orang lain yang akan antar susu ke rumah? Tentu tidak....

Jangan menggantungkan hidup kita kepada orang lain. Gantungkanlah hidup pada Allah. Berharaplah akan pertolongan Allah. Berdoa dan berusaha kuncinya. Semoga aku bisa selalu masuk kedalam golongan orang-orang yang bersyukur.

Karang Baru, 31 Oktober 2017