Saturday, November 14, 2015

Paris Teror Friday 13th

Peristiwa menyeramkan di Jumat 13 November 2015. Paris yang dikenal kota mode, kuliner dan cinta, menjadi ladang pembantaian. Lebih 150 nyawa hilang direnggut peluru penjagal. Teror yang begitu menyeramkan. 

Apa yang kau cari hai pelaku? Apa kau yakini? Mengapa kekerasan menjadi pilihan ideologis mu? 
Semua manusia dilahirkan sama. Putih, bersih tanpa dosa, tanpa ideologi. Tapi, mengapa setelah manusia tumbuh, hidup, bersosialisasi, manusia menjadi mesin pembunuh. Homo homini lupus. Manusia menjadi serigala pemangsa bagi manusia lain.

Mengapa hidup didunia yang hanya sekali harus dicemari dengan kekejaman dan pembunuhan. Mengapa tidak dihiasi dengan kemanjaan dan perdamaian. Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku. Inilah hakikat demokratis berkeyakinan yang sesungguhnya.

Jika saja semua manusia sama. Sama dalam berpendapat dan beriktiar, kekerasan hanya akan mendatangkan kekerasan berikutnya. Jika saja amarah dendam lenyap binasa. Semoga kekerasan ini tidak terulang lagi. Semoga damai tercipta di bumi ini. 

Tuesday, November 3, 2015

Serunya, usaha panjat pagar

Teringat pernah upload gambar punya Serambi Indonesia. Kejadian pada saat menjelang  Idul Fitri atau  Ramadhan ya.., lupa....

Wednesday, October 14, 2015

Manusia Asap (HOMO ASAPIENS)

Mahluk itu bernama Homo Asapiens. Bentuk tubuhnya mirip manusia. Hanya saja beberapa bagian tubuh telah  berevolusi. Tidak tampak hidung pada wajah, yang ada hanya dua lubang kecil ditutupi semacam selaput tipis agak menonjol. Mirip hidung karakter Voldemort  di film Harry Potter. Demikian juga mata. Hanya tampak sepasang garis agak tebal disertai bulu, didalamnya ada dua titik hitam kecil menyerupai bola mata. Bentuk mulut juga berubah. Bagian bibir atas menjuntai kebawah dan menutupi bibir bawah. Bagaimana telinga? Hanya ada sepasang lubang seukuran batang lidi ditutupi bulu. Lebih mirip telinga ayam. 

Manusia tersebut tergolong spesies baru. Para ahli pun ramai melakukan riset. Tidak terhitung berapa kali seminar, workshop, diskusi, hingga konferensi Internasional,  digelar untuk memberi nama manusia jenis baru ini. Akhirnya, disepakati untuk menabalkan nama, yakni Homo Asapiens. Bahasa Indonesianya disebut Manusia Asap. 

Menurut pendapat para ahli, Homo Asapiens merupakan jenis manusia yang memiliki kemampuan beradaptasi terhadap kondisi udara ekstrim, khususnya asap. Mereka dapat hidup, bernafas, dan melakukan aktivitas, meski kondisi lingkungan dipenuhi oleh asap. Mereka telah menjadi mutant asap, sehingga diberinama identik asap, yakni Asapiens. Homo sendiri berarti manusia. 

Asal muasal Homo Asapiens ini diperkirakan tercipta sekitar tahun 2015, pada saat polusi asap akibat kebakaran lahan. Spesies pertama ditemukan disekitar Pulau Sumatera, Kalimantan dan beberapa tempat di Indonesia. Ada juga ahli lain yang melakukan riset, ditemukan species serupa di Malaysia dan Singapura.Sebab musabab munculnya Homo Asapiens, para ahli bersepakat, yakni asap. 

Asap akibat pembakaran lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan, menjadi biang utama munculnya Homo Asapiens. Asap yang mengepung dan mencemari terus menerus ditempat tersebut, telah sukses diadopsi oleh sistem tubuh manusia. Asap yang masuk lewat saluran pernapasan, kemudian dicerna oleh organ dalam, ditransfer oleh darah ke seluruh jaringan tubuh, membentuk DNA baru, yang akhirnya mengenerasikan manusia model baru, yaitu Homo Asapiens.

Homo Asapiens ini terus berkembang biak seiring makin parahnya kualitas udara karena asap. Asap yang mencemari selama berbulan-bulan hingga tahunan, tidak menjadi masalah lagi bagi Homo Asapiens. Pendek kata, dimana ada asap disitu ada Homo Asapiens. 

Dalam hal profesi, selama berhubungan dengan asap, maka tidak ada penghalang bagi keturunan Homo Asapiens untuk bekerja. Sehingga, mayoritas anggota elit pasukan pemadam kebakaran,  banyak dijabat oleh Homo Asapiens. Demikian juga lapangan pekerjaan lain yang berbau asap, seperti pengasapan ikan, pengasapan daging dan sosis, ikan bakar, sate, steak house, pembakaran sampah, operator uji emisi, hingga pengasapan nyamuk demam berdarah, banyak dilakoni oleh bangsa ini. Keunggulan Homo Asapiens adalah, mereka tidak membutuhkan pelindung mata, masker hidung dan mulut, atau alat bantu pernapasan, serta tahan asap.

Ciri khas lain dari Homo Asapiens adalah aroma tubuh yang semerbak asap, warna kulit yang relatif lebih gelap, serta kemampuan buang asap. Jangan heran jika sewaktu-waktu menjumpai Homo Asapiens yang diselimuti oleh kabut asap tipis pada bagian belakang celana. Bisa dipastikan, si Homo Asapiens telah buang angin, eh buang asap.

Kebiasaan lain Homo Asapiens adalah menghirup asap. Saban waktu, jika tak ada asap yang dapat dihirup secara gratis, atau asap kebakaran lahan, maka Homo Asapiens akan menyulut rokok dan menghirup asapnya dengan nikmat. Tidak ada merek rokok yang menjadi favorit. Makin banyak asap, makin baik. Jenis cerutu adalah yang paling digemari. Menyusul jenis rokok kretek. Jika dua jenis rokok tersebut tidak ada, rokok berfilterpun jadi.

Keanehan bagi turunan Homo Asapiens adalah mereka akan alergi, tubuhnya akan lemas, gatal-gatal, hingga bengkak-bengkak, dan sesak napas, jika menghirup udara bersih tanpa asap. Alhasil, akan sukar menemui turunan bangsa ini didaerah yang bersih dari polusi asap. Mensiasatinya, jika akan bepergian ke daerah bersih tanpa asap, tidak kurang Homo Asapiens akan membekali dirinya dengan cerutu, sigaret, rokok atau minimal obat nyamuk bakar.

Keberadaan Homo Asapiens juga telah menimbulkan polemik dibidang politik, hukum, sosial, ekonomi dan budaya. Pemerintah yang dikuasai oleh keturunan Non Homo Asapiens (Homo Sapiens), merasa bahwa Homo Asapiens adalah jenis manusia kelas bawah, yang tercipta karena kegagalan atau kecelakaan dalam mengelola negara. Ibarat sebuah produk gagal, maka Homo Asapiens harus dilokalisir, dikurung, dibatasi gerak tumbuhnya, bila perlu dimusnahkan untuk selama-lamanya.

Akan tetapi, nasib berkata lain. Homo Asapiens terbukti lebih dapat bertahan dan beradaptasi dengan asap. Udara yang semakin berasap dan kotor saban harinya, membuat perkembangan Homo Asapiens menjadi tak terkalahkan. Akhirnya kaum Non Homo Asapiens menjadi musnah karena tak tahan dengan polusi asap. Keberadaan Homo Sapiens hanya bisa ditemukan dalam buku-buku sejarah, film dokumenter, museum, dan bahan informasi elektronik lainnya. Kini negara dikelola oleh bangsa Homo Asapiens, dan tentu saja, tiada hari tanpa asap.

Friday, October 9, 2015

Masak Bandeng Tanpa Pahit

Tips memasak ikan bandeng biar nggak pahit.

Ternyata, ikan bandeng sebelum dimasak harus benar-benar bersih nyucinya. Terutama, sisa-sisa lemak dan jeroan dibagian perut. Hukumnya wajib dibuang dan dicuci bersih. Jika tidak, maka akan ada rasa pahit. Jika tak percaya, coba aja.

Lebih bagus lagi, setelah jeroan dan sisa lemak dihilangkan, cuci bersih, beri air perasan jeruk, taburi garam, diamkan 2-3 menit, baru dimasak.


Monday, April 6, 2015

Hampa

Malam
Sendiri
Kipas 
Angin
Rrrrrrrrrsrsssssrrsrrssss....
Hampa
Ngantuk
Lelah
Tidur ah...